Karakteristik dan Cara Berpikir Tipe Orang Stickler
Pernah
bertemu dengan orang-orang stickler. Pernah satu tim dengan orang stickler.
Mungkin pernah, tapi belum sadar bahwa orang yang kita temui tersebut adalah ciri
orang stickler. Mungkin dalam satu kondisi atau dalam satu tim kamu juga
pernah bertemu dengan orang seperti ini. Seperti apa tipe orang seperti ini?
Pengertian
stickler adalah orang yang perfeksionisme dan kebutuhan berlebih akan
ketertiban dan keteraturan. Orang dengan
tipe seperti ini memiliki cara kerja yang harus sempurna. Cenderung melakukan
sesuatu dengan cara yang benar sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Karakteristik
orang seperti ini adalah orang yang tepat waktu, metodis, perfeksionis, lekas
jengkel, tegang, pendirian keras, sarkastis, kristis terhadap diri sendiri dan
orang lain. Biasanya orang seperti ini memiliki karakteristik untuk mengendalikan
dan menahan diri. Terbiasa melakukan kerja keras dan bekerja lembur untuk
mengompensasikan kecerobohan orang lain dan sangat sensitif kepada orang lain. Tipe seperti ini sangat penduli dengan
kualitas kerja, tapi terkadang mengorbankan orang lain dalam pekerjaan
tersebut.
Pikiran
orang
seperti ini benar adalah benar dan salah adalah salah. Mengetahui cara yang
benar. Bila tidak melakukan dengan sempurna, dia tidak akan melakukan sama
sekali. Lebih terorganisasi dan metodis/aturan daripada orang lain agar
segalanya dapat terlaksana dengan baik. Benci dengan kesalahan.
Perasaan
orang
seperti ini adalah frustrasi dan kekecewaan yang terus-menerus terhadap diri
sendiri serta orang lain karena tidak memenuhi standar tinggi. Khawatir bahwa
orang lain akan mengacaukan ketertiban dan keseimbangan yang sudah ada. Kesan sarkatis
dan merasa benar sendiri. Serta ada amarah dan frustrasi yang menekan dirinya.
Pembenaran diri merasa bahwa yang dilakukan adalah kewajiban. Memutuskan untuk memperbaiki kekacauan apa pun yang ditemui. Menurutnya perfeksionisme itu baik, perfeksionisme itu membuat dirinya semakin baik. Melakukan sesuatu harus dimulai dengan melihat apakah yang dilakukan itu benar atau salah. Sehingga orang seperti ini akan memilih cara yang benar menurutnya.
Dampak terhadap Diri Sendiri dan Orang lain menyebabkan kekakuan dan mengurangi keluwesan dalam menangani beberapa kondisi yang ingin diubah dan berbagai gaya orang lain. Bisa memunculkan depresi yang berkelanjutan. Kemungkinan akan melakukan kesalahan, kegelisahan, keraguan terhadap diri sendiri, yang merasa dirinya terus menerus dikritik, pasrah terhadap orang lain.
Tags : Pengembangan Diri