Pengalaman Terbang dari Syamsudin Noor - Soekarno Hatta di Tengah Pandemi Corona Virus
Di tengah pandemic sekarang ini ada begitu banyak hal baru yang diadaptasikan. Mulai dari perilaku hidup sampai menjadi kebiasaan baru. Pandemic yang sudah berjalan sejak Maret 2020 ini mempengaruhi segala aspek manusia. Kesehatan, ekonomi, sosial, sampai kepada banyak hal yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Begitu juga dalam bidang transportasi. Nah,
kali ini saya akan membagikan pengalaman naik pesawat disaat pandemic. Situasi
rumit ini berpengaruh terhadap perjalan jarak jauh, terutama melakukan
perjalanan dengan pesawat. Salah satunya saya rasakan perjalanan dari Kalimantan
Selatan (Bandara Syamsudin Noor) ke Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta).
Perjalanan ini saya lakukan hari Senin, 24 Agustus 2020. Sekaligus menjadi
perjalan perdana saya dengan menggunakan pesawat saat lima bulan sudah ada pandemic.
Kali saya menggunakan maskapai penerbangan citilink.
Dulu itu menurutku ketika pergi ke
mana-mana saya rasa tidak seribet ini. Namun, karena masa pandemic ada
beberapa hal yang harus dilengkapi. Sehingga menjadi pengalaman yang cukup berkesan.
Banyak sih kekhawatiran ketika melihat kondisi covid-19 yang sudah
meluluhlantahkan banyak aspek. Khawatir terpapar virus, khawat
Jadi pengalaman cukup berkesan ini saya
tuangkan ke dalam catatan digital ini. Semoga saja dapat bermanfaat buat pembaca.
Ketika ingin melakukan perjalanan jarak jauh, terutama menggunakan pesawat. Hal-hal
yang perlu dipersiapkan sebelum
berpergian ke luar daerah, antara lain:
Pertama, melakukan rapid test. Ini menjadi langkah pertama sebelum
melakukan perjalanan. Setiap maskapai memerlukan bukti valid hasil tes corona, minimal
rapid-test. Jika non-reaktif maka seseorang akan bisa melakukan perjalan.
Tetapi jika reaktif, kita akan diminta lagi untuk test swab, untuk lanjut ke
tahap berikutnya. Tes corona ini bisa dilakukan di daerah masing-masing dengan
fasilitas yang sudah disediakan. Harganya berbeda-beda, sekitar Rp 200.000 - Rp
300.000. Kemarin itu saya melakukan rapid test ke di Kandangan, Kabupaten Hulu
Sungai Selatan. Tidak terlalu lama untuk mengetahui hasilnya, tergantung dari panjang
antrian. Eits, Jangan lupa ya membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk), karena ini
nanti akan dipakai untuk membuat surat keterangan. Terus, surat keterangan ini
hanya berlaku untuk 14 hari saja.
Kedua setelah rapid test dan jika hasilnya non-reaktif. Sebelum melakukan
penerbangan, tetap jaga kesehatan. Karena bisa saja sebelum melakukan
penerbangan, bisa terpapar corona.
Ketiga membeli tiket pesawat. Untuk saat ini penerbangan pesawat masih
terbatas. Soal harganya sih tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan harga
sebelum ada covid-19. Aku sarankan ambil tiket dari member citilink, dengan
daftar akun, nama pengguna sesuai KTP, email aktif, dan nomor hp yang aktif.
Keempat, saatnya menuju bandara. Ada beberapa pemandangan yang tak biasa dari
sebelumnya. Sekarang ini seluruh petugas bandara lengkap memakai masker, face
shield, antrian sesuai protokol Kesehatan, dan beberapa proses pengecekan. Nah
untuk itu jangan lupa memakai masker, saya sarankan juga pakai face shield,
baju dengan lengan panjang, pakai celana panjang, sepatu, bawa handsanitizer,
dan yang paling penting jaga perilaku selama ada di bandara. Selain daripada
pengawasan yang ketat dari pihak bandara, kita juga diminta untuk melakukan
protokol kesehatan di bandara. Paling mencolok adalah posisi ketika ada di
bandara. Kita akan diminta untuk tetap menjaga jarak, memakai masker, dan
protokol Kesehatan lainnya.
Kelima di dalam pesawat tidak ada perubahan yang signifikan. Hanya
ada satu kursi pembatas di dalam pesawat, biasanya satu baris ada tiga kursi. Kali
ini kursi tengah dikosongkan agar antar penumpang tidak terlalu dekat.
Keenam, diwajibkan yang diminta pihak
bandara dan sejumlah kebijakan daerah.
Misalnnya pengalaman saya dari Bandara Syamsudin Noor sampai ke Soekarno-Hatta.
Jika menuju Jakarta kita akan diminta mengisi data diri di Aplikasi JAKI. Aplikasi
ini berisi beragam informasi resmi dan berbagai layanan masyarakat dari
Pemprov DKI Jakarta dengan satu aplikasi. Silahakan diisi JakCLM. Dalam
aplikasi tersebut isilah data diri, tujuan ke mana, dan isi selengkap mungkin. Hasilnya
Ini akan diperlukan jika mau keluar dari bandara Soekarno-Hatta dan ditunjukkan
kepada petugas.
Ketujuh isi data diri dan lakukan tes yang
ada di dalamnya melalui aplikasi Ehac Indonesia. Dalam aplikasi ini kita akan diminta
untuk mengisi data diri dalam menu visitor tujuan domestic. Semangat
mengisinya, agak ribet sih tapi untuk kesehatan kita dan oranglain, bukan?
Kedelapan install aplikasi PeduliLindungi
di android kamu. Aplikasi PeduliLindungi adalah aplikasi yang dirancang Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) dan Kementerian BUMN untuk digunakan Kementerian
Kesehatan dan Gugus Tugas dalam mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia. PeduliLindungi
adalah aplikasi yang dikembangkan untuk menghentikan penularan Coronavirus
Disease (COVID-19). Aplikasi ini mengandalkan kepedulian (peduli) dan partisipasi
masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar
penelusuran riwayat kontak dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan.
PeduliLindungi menggunakan bluetooth Anda untuk merekam informasi yang
dibutuhkan. Pertukaran data akan terjadi ketika ada gadget lain dalam radius
bluetooth yang juga terdaftar di PeduliLindungi. PeduliLindungi selanjutnya
akan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan
orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan
ODP (Orang Dalam Pengawasan). Hal ini akan sangat membantu ketika orang
tersebut tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan dengan siapa saja dia
melakukan kontak. Anda juga akan dihubungi oleh petugas kesehatan jika Anda
pernah berada dalam jarak tertentu dengan penderita COVID-19 positif, PDP, dan
ODP.
Ini beberapa pengalaman mulai dari
melakukan rapid-test, penerapan protokol kesehatan di dalam bandara, dan lain
sebagainya. Tulisan ini dikemas dengan sederhana, semoga bisa menambah
referensi saat melakukan perjalan. Tuhan sertai kita selalu ya! Amin.
Tags : Linimasaku