SEBUAH REFLEKSI TAHUN 2019 (FINDING, FEELING, FACT, AND FAITH )
Today, is the last day of 2019. Time to reflect on what went right and what went wrong. Time to reflection, time to rectify the wrong and refine the right. Time to review the last year and resolve to make the coming one better and make it reach the best.
Muda
bagai Elang
Elang merupakan jenis unggas yang
mempunyai umur yang tergolong panjang. Dapat mencapai sekitar 70 tahun. Tentu
untuk mencapai umur itu, hewan ini harus membuat keputusan besar ketika
mencapai separuh hidupnya. Ketika sudah mencapai umur empat tahun, cakarnya mulai menua,
paruhnya menjadi panjang dan membengkok bahkan hingga hampir menusuk dada.
Sayapnya pun menjadi berat, bulu - bulu di sekitar tubuhnya tumbuh lebat,
sehingga sulit baginya untuk terbang.
Kondisi fisik yang sedemikian rupa
sedemikian rupa menyulitkan baginya untuk berburu mangsa demi kelangsungan
hidupnya.Demi kelangsungan hidupnya seekor elang
akan berpuasa selama 150 hari lamanya dengan menyantap makanan yang seadanya,
bahkan elang akan memakan makanan yang tidak biasa dimakan. Elang berusaha akan
terbang ke atas puncak gunung, membuat sarang di puncak, berhenti, dan tinggal
di dalam sarang itu selama proses pendewasaan baginya. Elang juga mematuk -
matukkan paruhnya pada batuan sampai paruh itu tersebut lepas dari mulutnya,
kemudian menunggu tumbuhnya paruh yang baru. Ditambah lagi dia kan mencabut
satu per satu cakarnya dan mencabut satu per satu bulu badannya.
Tentu untuk bertahan dalam kondisi
seperti ini, elang mempunyai dua pilihan yaitu MENUNGGU KEMATIAN atau
MENJALANI PROSES TRANSFORMASI yang
sebenarnya tidak mudah dan menyakitkan.
Pada bulan ke lima bulu - bulu itu akan
tumbuh kembali dan diganti dengan sayap yang kekar. Paruhnya yang bengkok
memanjang telah menjadi paruh yang kuat untuk merobek mangsanya. Cakar yang
tadinya itu sudah menua berganti dengan paruh dan cakar baru yang mampu
mencengkeram kuat. Dengan bulu, paruh, dan cakar yang baru, seekor elang mulai
menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi.
Dalam
masa muda, tidak jarang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang besar
untuk memulai sesuatu yang baru. Berani membuang kebiasaan - kebiasaan lama
yang mengikat dan melekat kuat, meskipun itu sebenarnya kebiasaan lama itu menyenangkan
dan membuat kita terlena. Kalau dilihat dari seekor elang, manusia akan
berhadapan dengan kondisi tersebut untuk menjawab tantangan yang ada di depan
mata. Kita, seyogianya membawa manfaat bagi sesama dan terutama bagi diri
sendiri.
Bagaimana
proses yang aku alami untuk menjadi utuh di tahun ini? TEMUKAN DALAM 4F
CERITAKU, baca sampai selesai ya.
Finding
Tahun 2019 adalah tahun yang tak akan pernah terlupakan
dalam hidup saya . . . .
Rutinitas
sudah berlalu, penuh sadar sudah mendekati akhir tahu. Akupun masih dalam
proses. Untuk menjadikanku lebih tumbuh, berkembang, dan bermekar. Kali ini
tentang meaning of life di masa mudaku.
Untuk menghargai sebuah proses dan semoga saja berguna dan bermanfaat, dituliskan,
siapa tahu setelah membaca ini ada orang - orang yang akan terinspirasi. Menjadi
sumber berkat bukan? Atau pun ada orang yang sekedar tahu bahwa mencapai dua
belas purnama tahun ini salah satu cara mendapatkan ruang hidup yang penuh
makna. Agar tidak hanya menjadi ingatan. Tetapi menjadi bahan refleksi ke
depan. Karena tidak mungkin jalan ini tanpa ada jiwa - jiwa yang rapuh di
dalamnya. Untuk lebih mengenal pribadi. Agar tidak satu sudut pun tersembunyi.
Feeling
Kali
ini bukan hanya tentang mereka. Kali ini juga bukan tentang kamu. Bukan juga
tentang dia. Kali ini hanya tentang AKU. Tentang perasaan yang kualami. Mengapa? Karena kali ini aku sudah
banyak melakukan. Do dan don't dalam lakon hidupku dalam 365 hari, tanpa henti. Untuk
tetap berjalan. Walaupun sesungguhnya kadang kaki tak mampu untuk melangkah,
namun aku tetap memaksa. Agar disetiap langkah itu bisa penuh dengan makna.
Serta bermanfaat bagi diriku untuk ke depan, entah kapan pun itu. Karena waktu
yang aku tahu selalu punya caranya sendiri, punya kemauan sendiri, ditambah
lagi waktu tak bisa diatur. Datang dan pergi, tanpa pamit. Itulah waktu. Hingga
waktu tak bisa diulangi.
Ini
tentang aku ditahun penuh makna ini. Tahun yang penuh dengan kesempatan.
Duabelas purnama telah lewat banyak hal yang layak aku syukuri. Bahkan banyak
juga hal yang harus kuapresiasi dalam
setiap prosesku. Proses untuk menemukan jadi diri lebih utuh, memang sulit.
Sekali lagi sangat sulit bahkan. Satu hal yang kuketahui dan sudah menjadi
amunisiku setiap hari adalah “where
there’s a will there,s a way”. Di
mana ada kemauan di situ ada jalan. Semesta akan selalu mendukung.
Lagi, mengenai perasaan hari tahun sebenarnya
tidak bisa diwakilkan hanya dengan kata - kata. Sungguh banyak momen yang tak
dapat diwakilkan dengan bahasa. Tapi di dalam tahun ini aku merasakan bahagia,
kesedihan, kemarahan, geram, dan perasaan lainnya, dan sebaganya, dan
sebagainya. Nano - nano perasaan utu karena sungguh begitu lengkap. Pokoknya mengenai
perasaan ini memberiku semangat.
Fact
Pun
demikian, aku sadar selalu ada juga hal yang lebih baik tidak diingat. Tentang
duabelas purnama dalam dua ribu sembilan belas ini bukan juga tanpa refleksi.
Banyak sekali ruang - ruang kehidupan kusaksikan, ya memang pantas untuk
disyukuri. Apalagi tentang beberapa keputusan selama masa mudaku ini. Membuat
kaki kadang gemetar. Jantung berdegup kencang. Sarat dengan emosional. Namun dibalik
itu semua, selalu ada hari yang layak disyukuri. Tak pernah menyesal akan
keputusan yang saat ini masih saja beriringan dialam pikir. Karena keputusan
apa pun itu, langkah terbaik adalah menerima dirisendiri. Untuk segera melipat
tangan mendengar, dalam bisikan keajaiban kesempatan yang berkali - kali sudah
kuterima.
Masa Muda Memang Sungguh Ada, tetap
temukan kualitas diri. Karena masa mudalah
waktu bagi kita bisa melakukan banyak kesalahan, jika sudah tua kelak, ruang
kesalahan akan sangat sulit kita perluas. Karena kita tidak bisa lagi bermain
dengan waktu, bermain dengan laku bebas, dsb. Karena sungguh begitu banyak
pagar yang akan membatasi kita di masa tua nanti.
Never stop, ever and never. Itu satu kata yang membuat setiap langkah tidak pernah
berhenti. Kuulangi, karena dalam setiap kondisi pun aku kadang berani
menjadikan diriku seperti apa. Bukan menjadi kebanyakan orang, bukan menjadi
pelampiasan oleh waktu. Sampai kapan? Yang aku tahu, waktu tidak pernah
mewajibkan untuk bersyukur. Bukan pula tentang kuantitas berapa kali, dan bukan
tentang masa - masa sulit menjadi titik balik. Tapi, sekali lagi; ini karena
setiap saat ada saja yang layak disyukuri.
Pada
catatan kali ini, ingin kupakai sebuah kacamata di mana kacamata ini bisa
memisahkan antara hitam di atas putih. Karena akupun sudah melangkah jauh,
langkah yang kuayunkan selama dua belas purnama. Pernah kukira, bahwa setiap
keputusan adalah kemudahan. Karena yakin dalam diriku, bahwa keputusan akan
beriringan dengan apa yang disebut dengan langkah.
Aku
pun tidak mungkin lagi kembali kepada sebuah masa yang sudah lalu. Aku pun
tidak bisa menyalahkan apapun. Tentang paradigma hidup, menentukan sikap, menentukan
jatidiri, pilihan di atas keraguan, kemampuan di atas tantangan. Aku paham. Jangan
membenci ketidakmampuan. Karena kata Tere Liye “daun yang jatuh tidak akan
pernah membenci angin”.
Faith
Melewati
dua belas purnama ini bukan tanpa kesalahan. Walau aku lebih suka mengertikannya
sebagai kekurangan. Setiap jengkal langkah kaki pasti ada momen di mana aku
kurang bersyukur, kurang gembira, dan terjebak dalam pikiran negative mindset. Dari tutur, perilaku, tak akan ada pernah
sempurnanya. Kalau diracik dengan bahasa yang sederhana masih juga ada keluh
kesah, tindakan tanpa doa, senang tanpa syukur. Sekali lagi, karena baik secara
fisik dan mental tetap saja aku masih belajar, berproses, dan berproses lagi. Seperti
nyanyian klasik dari Oasis “Dont Look
Back in Anger”. Melihat ke belakang boleh saja dan sah - sah saja, hanya
sebagai ruang referensi untuk kembali melangkah ke depan.
Yang
pernah menonton 3 Idiot. Di dalamnya ada ada liri lagu na na na, na na na na na
na, na na na na ....... dst. Itu salah satu cara mengekspresikan kelam dan
Kalau
diurai kembali jalan - jalan yang kulalui di tahun ini tetap masih ada lembaran
kalbu dan naik turunyan semangat. Kembali lagi, banyak hal membuatku tertawa
jika memilih untuk mengingatnya. Misalnya tentang keputusan hidup yang
didasarkan atas alasan keterpaksaan, tuntutan, keinginan, dan kebutuhan. Memang
ego dalam diri itu tak bisa dihilangkan secara penuh. Kita bisa merasa salah
semua karena terjadi pada waktu yang salah, juga merasa benar semua ketika itu
terjadi pada waktu yang benar.
Tanpa
jeda sedikitpun bahwa pikiran, perbuatan, dan perkataan akan selalu mendapatkan
porsinya masing - masing untuk berbuat sebanyak 365 hari. Setiap hari dalam
tahun ini aku pun bangun dan membuka mata dan mengabadikan dalam hari istimewa.
Untuk
tumbuhku, aku juga semakin percaya bahwa Tuhan adalah panutan langkahku,
referensi laku hidupku, sumber inspirasiku, seluruh hidup dan gerakku tahun
ini, semuanya karena Tuhan. Aku pun percaya semakin banyak dekat dengan Tuhan
akan semakin banyak cinta yang kita dapatkan. Terutama dalam setiap tingkah
laku dan interaksi dengan orang - orang.
Aku
pun semakin banyak mengatakan:
“thank
You in advance, for every smile, for every lough, for all the love, for all the
blessing, for every miracle”. Sebagai seorang Kristen, ada satu ayat dalam
Alkitab yang menjadi favoritku untuk tahun ini, yaitu Filipi 4 : 6 “janganlah hendaknya kamu kuatir tentang
apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam
doa dan permohonan dengan ucapan syukur”. Ditambah dengan lagu pujian TIAP
LANGKAHKU (Herlin Pirena). Ini menjadi penyeimbang semangat dan tantangan yang
harus aku hadapi.
Sebagai
seorang muda, tentu punya semangat, tingkah dan laku, ucap, gerak, dan
sebaginya yang tidak bisa dikontrol. Namun, itu bahan jadi refleksi ke depan. Untuk
tahun 2020 ini rencana tindak lanjut masa mudaku masih sungguh banyak. Memperbaiki
masa mudaku untuk mengurangi penyesalan masa tua nanti, perbanyak silaturahmi
kepada teman, orang - orang hebat yang ada di sekitarku, terutama orangtua dan
keluarga, lebih banyak mengucapkan terimakasih, maaf, dan tolong, lebih perbanyak
ucap dan syukur kepada Tuhan, lebih peka dengan lingkungan, dan masih banyak
lagi.
Tangan
tak sampai untuk berjabat tangan, ruang terbatas untuk refleksi bersama
keluargaku saat ini, bahagia kumpul dengan orangtua, keluarga, sahabat,
berganti dengan bahagia kumpul bersama orang - orang baru di sekitarku,
biasanya makan minum kue tahun baru di rumah, saat ini hanya bisa makan dan
minum bersama orang baru taken for
granted, biasanya doa, salam, dan apresiasi untuk orangtua dan keluarga
dimalam tahun baru, saat ini bisa dilakakukan melalui doa jarak jauh, karena
jarak hanyalah sejauh doa. Untuk 2019 yang penuh makna, TERIMA KASIH. TERIMA
KASIH UNTUK SEMESTA YANG SUDAH MENDUKUNG.
SELAMAT TAHUN BARU
1 JANUARI 2020
SEMOGA CITA DAN CINTA 2020 INI SEMAKIN MENDEKATKAN KITA DENGAN MAKNA HIDUP SEJATI
Tags : Linimasaku