KASUS : DEWASA ATAU TIDAK?
Selama 21 tahun menjalani berbagai aktivitas di universitas kehidupan ini, saya sedikit demi sedikit belajar banyak tentang macam-macam bagaimana kita menyikapi berbagai persoalan yang mana juga menuntut sikap dewasa agar persoalan itu bisa segera ditemukan solusinya. Meski sudah mengalaminya sendiri, saya masih tetap saja tidak mengerti tentang yang dimaksud dengan sikap dewasa ini.
Akan lebih baik jika kita memliki kedewasaan dengan versi yang berbeda. Tapi memiliki esensi yang sama.
Apakah dewasku sama dengan dewasamu?
apa itu yang disebut kedewasaan?
Bagaimana sifat orang dewasa menanggapi masalah?
Dewasa itu bukan berarti tua, dan tua juga bukan berarti pasti dewasa. Dewasa itu bukan materi, bukan uang, bukan nilai yang tinggi, bukan orang tua, bukan anak muda, bukan mahasiswa, bahkan bukan cendekiawan yang sudah di atas kertas memiliki ilmu yang lebih tinggi.
Dewasa itu bukan hanya sekedar bisa mencari uang sendiri, ngurus uang sendiri, punya rumah sendiri, pintar membagi uang sendiri, bahkan hal-hal yang lain yang selama ini kamu banggakan. Dewasa juga bukan hanya karena sudah jauh dari orang tua. Dewasa itu bisa bangkit saat orang tua kita lagi lemah, saat orang tua kita meningalkan untuk selamanya.
Dewasa itu sederhana, sesederhana kita dalam menanggapi kehidupan nyata ini. Dewasa itu mau belajar, tidak egois, bisa bertanggung jawab atas semua tindakan, berpikir ke depan, bisa mengerti lingkungan, dan bisa mengerti mana situasi pada saat main-main ataupun serius. Dewasa juga mau menunggu, walau hampir semua orang tidak suka menunggu. Tapi dewasa itu adalah tentang penting tidak yang ditunggu, siapa yang ditunggu, dan kenapa belum muncul yang ditunggu-tunggu. Dewasa itu, mau mengakui kesalahan untuk sebuah kedamaiaan. Mengalah untuk menang.
Dewasa itu tidak akan pernah memberikan keputusan pada saat kesal, pada saat marah, bahkan pada saat tidak merasa enak dengan situasi lingkungan.
Dewasa itu bukan tangisan dan air mata. Dewasa juga bukan sifat murung saat menghadapi masalah.
Dan yang jelas, dewasa itu tidak bisa didapat secara instan, tidak semudah powerrangers yang tinggal mencet - mencet jam ajaibnya terus bisa berubah jadi pahlawan warna - warni.
Dewasa itu pembelajaran yang membutuhkan waktu. Tidak semudah itu dapat menilai kedewasaan seseorang, dan tidak semudah itu berkata kepada seseorang bahwa orang tersebut tidak dewasa.
Orang yang dewasa terlihat dalam kesabarannya (sabar), Ciri orang yang dewasa adalah sabar, dalam situasi sesulit apapun lebih tenang, mantap dan stabil. Dewasa itu juga harus bisa menyimpan kekesalan, bukan mengumbar masalah internal di internet, akun media sosial, bahkan gadgedmu yang memiliki puluhan aplikasi yang bisa menampung kekesalan. Orang dewasa tidak akan pernah senang, kesalahan temannya, pacarnya bahkan orang yang disayangi diumbar di media sosial, dan tidak akan tega melihat orang di sekitarnya diremehken. Orang dewasa tidak akan suka membicarakan temannya dari belakang, sampai tertwa terbahak-bahak.
Dewasa itu bisa mengerti bahwa dari hari Senin-Minggu, pasti ada hari yang tidak baik. Tapi tetap stay cool dalam menanggapinya. Menanggapinya dengan positif.
Dewasa itu bukan menyalahkan orang lain dalam setiap kegagalan. Dewasa itu menanggapi perbedaan sebagai kekayaan. Buat orang dewasa tidak akan pernah pintar mencari perbedaan, tapi lebih cenderung mencari persamaan untuk alat lebih maju.
Dewasa itu mau menerima mau menerima nasehat yang baik
Dewasa itu memiliki Kesadaran Yang Lebih Tentang Hal-Hal Mengenai kehidupan.
Dewasa itu Memiliki Pemahaman Diri Yang Baik
Dewasa itu Bagus Dalam Menahan Diri
Dewasa Mempunyai Kemampuan Meredam Dan Memanage Ego
Dewasa itu Bisa Memposisikan Diri Dengan Baik
Dewasa Melihat Dan Menyimpulkan Sesuatu Secara Imbang Dan Proporsional
Dewasa itu bisa menghargai orang lain
Dewa itu mengendalikan kemarahan.
Dewasa itu belajar dari pengalaman.
Dewasa itu bisa membedakan mana yang benar dan yang baik.
Dewasa itu tindakan.
Dewasa itu sempurna. Namun sulit untuk mencapai kesempurnaannya. Belajar dari saat ini.
Tags : Pengembangan Diri